Arsip

Terima Kasih Kawan (SM3T)

Desember yang sibuk. Super lah kurasa. Gak apalah, yang penting harapan “September lebih bersahabat” terwujud. Meskipun ini bukan akhir tahun pertamaku jauh dari keluarga, tapi tahun ke-11 jauh dari keluarga kali ini ku lalui dengan teman-teman guru SM3T penempatan pengabdian Jayawijaya. Teman- teman yang luar biasa, agenda yang padat namun tetap terasa menyenangkan, cape yang teracuhkan. Libur sekolah libur mengajar, di sekolah. Sekolah libur masih ada rumah, belajar bisa dimana saja bukan?

Selain itu kami tak hentinya memikirkan agenda-agenda kecil –besar yang akan dilaksanakan selama kami di sini. Serta terus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk perubahan, sesuatu yang berkesan dan bermanfaat.

Terus semangat kawan-kawan. Kalian modal utamaku untuk terus memompa semangat ini. Kalian juga yang menjadi teladan dan motifasi ketika segala rasa mulai menggelantung dipikiran dan hati hingga sesekali senyum ini mulai memudar.

Kalian obat terbaik ketika diri butuh hiburan. Lelucon terlontar, tawa memenuhi ruangan di malam yang semakin dingin. Pemandangan barisan diri kita berbaring di atas meja-meja sekolah menjadi hal yang biasa.

Dengan kalian segala rintangan seolah tak berarti, terlalui dengan mudah. Sesulit apa kita hari ini, jika kalian sudah melangkahkan kaki dan menunjukan tekat akan terlalui dansenyum kita bermekaran kembali.

Empat bulan sudah berlalu ya? Dulu kita tidak saling kenal. Bahkan tau ada mahluk luar biasa seperti kalian saja, aku tak yakin. Bersama kalian lengkap loh, aku bukan menghibur diri mengatakan ini. Apa kalian tidak merasakannya? Kesolitan kita semua adalah modal utama dan kita telah memperolehnya. Ku harap seterusnya bahkan lebih baik lagi.

Solit bukan berarti hanya karena kita pernah makan pakai daun/piring berdua bertiga. Bukan karena berdesak-desakan dalam kendaraan demi tak meninggalkan teman. Bukan karena sering berjalan kaki ramai-ramai. Bukan karena membatu satu sama lain. Bukan karen teman menangis ikut menangi. Di balik itu semua, aku melihat perasaan yang sama, keinginan yang sama dan tindakan yang sama untuk tujuan yang sama.

Undangan Natal (SD YPK Betlehem Wamena)

Ellen, begitu kami sering memanggil guru SM3T yang diberi amanah untuk mengabdi di SD YPK Betlehem. Gadis berdarah Batak-Dayak ini satu-satunya teman SM3T dari UNMUL yang mendapat tempat sekolah di kota.

SD ini salah satu sekolah yang selalu terbaik dalam akademik atau prestasi lainnya, selain itu SD ini sekolah yang selalu meramaikan perayaan. Terlebih natal, YPK (Yayasan Pendidikan Kristen) Betlehem memiliki banyak siswa. Kelas yang banyak setiap tingkatan misalnya kelas 1 (1A, 1B, 1C) dst.

Sebenarnya tidak hanya disekolah ini saja, namun sudah menjadi rahasia umum jika ada event langsung dana diberikan ke kelompok partisipasi. Contoh, Karnaval–langsung diberikan dana ke kelompok untuk mengurusi segala keperluan seperti makan dll.

Begitu juga saat perayaan natal di sekolah ini akan dilakukan. Dana untuk makanan siswa dan orang tua langsung diberikan tanggung jawab pada sang wali kelas.

20141213_110753

Foto bersama dengan Kepala sekolah dan beberapa teman SM3T serta guru-guru yang sudah pensiun

??????????

Ini dia bentuk undangan yang diberikan oleh Ellen yang ditujukan kepada kami dari sekolah.

3

Pagi yang sibuk untuk kami (Me, Ellen, Wira, Ochi)

12

Ellen (sang Wali kelas 3, SD YPK Betlehem Wamena) merupaka guru SM3T. Ellen sedang mempersiapkan menu ayam.

4

Ini dia suasana di dapur, di rumah salah satu keluarga Wira (Nang Boru–Wira memanggilnya)

5

Suasana acara natalan yang dimulai dari pukul 09:00 waktu Wamena 🙂

??????????

Kebaikan hati memang sesuatu yang luar biasa. Oia, di foto ini (Ochi) sedang mengikatkan pita baju anak asli Papua, akrab kan? baru kenal loh 😀

Camera 360

Murid kelas 3 SD YPK Betlehem

20141213_110102

Numpang foto sama pohon natal boleh?

“Narsislah sebelum ada undang-undang yang melarang hal itu.”1 2

Bersambung ya… sinyal jelek.

Berbagi Kasih (Bakti Sosial) SD Inpres Isaima (Jayawijaya) #1

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2014.

Asal mula tercetusnya kegiatan ini adalah guru SM3T yang ditempatkan di kabupaten Jayawijaya, tepatnya di sekolah SD Inpres Isaima merasa perlu melakukan sesuatu selain mengajar dan juga untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

Wira Tarmi Magdalena Sitorus (Wira) dan Nurmiati (Nurmi) yang berasal dari Kalimantan Timur mencoba menanyakan dengan teman-teman asal tentang ide bakti sosial untuk anak-anak Papua (Khususnya murid mereka). Nurmi yang menginginkan murid-muridnya merasa senang dan ingin mereka tidak menggunakan seragam yang sudah sobek atau tak berseragam menjadirapi dan benar-benar semangat kesekolah, ternyata terpikirkan oleh Wira yang menjadi teman sepengabdian di SD Inpres Isaima ini.

20141211_100642

Teman-teman Gereja Wira bersedia mengirimkan pakaian layak pakai dan seragam-seragam sekolah ke Papua. N KHBP Balikpapan mengirimkan 50 kg barang yang pengiriman dilakukan  bulan November dan diterima di Wamena awal Desember.

Kegiatan ulangan semester dan kegiatan-kegiatan lain yang membuat pelaksanaan baksos ini tergeser beberapa hari.

Baksos5

Kegiatan pemisahan pakaian berdasarkan kelas dan jumlah perempuan laki-laki serta kecocokan besar kecilnya anak Isiama, 10/12/14 Pukul 20:10

100_1887

Selain pakaian sehari-hari juga terdapat pakaian seragam sekolah

20141211_091411

Ellen (Guru SM3T SD YPK Betlehem Wamena) dan Wira

100_1878

100_1879

Dalam kegiatann ini bersama dengan kepala sekolah dan salah satu guru, kami membagikan pakaian dan seragam-seragam sekolah.

Baksos Isaima

100_1853 20141211_093637

Lihatlah wajah-wajah senang mereka

100_1896

20141211_111949 20141211_092700 20141211_09382120141211_092755

Baksos2 100_1842

Kegiatan ini rencananya akan dilakukan lagi, namun diutamakan seragam pramuka. Menurut saya (Nurmi), pemerintah tidak memberikan kepada sekolah seragam pramuka, sedangkan hal ini juga merupakan hal yang penting,

100_1844 100_1845 100_1846 100_1853 100_1830

Selain untuk anak-anak sekolah SD Inpres Isaima, sebagian pakaian ini diberikan kepada keluarga anak-anak ini.

Dan, juga setelah masa tugas berakhir nanti, seluruh peserta guru SM3T dari LPTK Universitas Mulawarman berencana menyumbangkan sebagian besar pakaian dan barang-barang mereka kepada yang membutuhkan.

Bagi teman-teman yang mau membantu atau punya ide yang cemerlang yang cocok dan mendukung sekolah dan mau bekerja sama dengan guru-guru SM3T di pelosok Jayawijaya silahkan hubungi (miamie1010@gmail.com) atau langsung komen di blog kami (sm3tunmul.blogspot.com)

Ke Yalimo ikut peresmian (Kesempaan langka) #2

#1

https://minurmi.wordpress.com/2014/12/04/ke-yalimo-ikut-peresmian-seru-senang/

====

100_1643

100_1665

Jauh kaki berjalan, langkah kaki sudah sampai di km 44

100_1650

Sebenarnya ngarep ada kendaraan yang lewat, jadi tinggal ajungkan telunjuk–boleh ikut. Tapi itu ternyata emang cuma harapan.

100_1654

Cape. Tapi sudah dekat, dekat menurut pandangan mata. Lihat yang di ujung jalan yang ada warna putih atap. Itu tempat acara.

100_1756

Narsis dung. Btw, jangan heran kalau perempuan di Papua banyak yang berkumis tebal, bahkan ada yang berjanggot loh.

Yalimo - Papua

“Kaka, boleh pinjam tidak?”—Mau narsis

?????????? ?????????? ?????????? ????????????????????Peresmian1

Lihatlah wajah-wajah itu…

Senang rasanya bisa mengenal mereka. Meskipun Meskipun acara persemian (02/12/2014) di kab. Yalimo sedangkan saya mengabdi (SM3T) di kab. Jayawijaya, dengan sennag hati mereka menyambut saya. Mereka tak sedikitpun membuat saya merasa berbeda. Dari sekian ratus orang, akulah satu-satunya yang muslim diacara itu.

“Ibu guru, maaf e. Kita tidak masak ayam. Terima kasih sudah datang, semoga senang melihat tradisi Papua.” Ucap bapak panitia menjabat tangan dan tersenyum padaku.

“Ah. Tidak papa toh Bapak. Saya hanya ikut acara saja. Terima kasih sudah dipernolehkan mengfoto dan vidio. Bahkan semua orang di sini membuat saya senang. Terima kasih juga bapak sudah mau saya tanya-tanya banyak.”

Terima kasih untuk semuanya. Maaf aku tak menyentuh makanan apapun meskipun ku tau memakan ubi enak. tapi maaf aku tak bisa karena sayuran, ubi, dan yang lain digabungkan dengan Wam (babi) dalam proses ‘Bakar batu’ ini. Menjadi bagian keramaian saja aku sudah sangat senang.

Ikut dalam tarian kalian sebagai suka cita membuatku lelah tapi sungguh, ini menyenangkan. Tertawa, dan tak merasa malu bersama kalian.


*Jangan tanya soal perjalanan menuju tempat acara sesuatu sekali.

Naik truk sempit-sempitan, jalan naik turun sampe 5 km gak masalah karena semua terbayar dengan hal yang luar biasa. Aku benar-benar menyaksikan dengan mataku sendiri dengan jarak hanya cm. Bahkan para mama tidak sabar memanggilku ke sana ke sini. Anak-anak yang tertawa saat ku ajak berbicara, tersipu malu dengan senyum mereka. Mereka yang berebut minta di foto, merangku saat berpose, bahkan sengaja mecolek-colek kakiku dari belakang saat aku berpose dengan yang lain. Lalu kami tertawa.

Bahkan membicarakan murid-murid saya dengan mama atau keluarga mereka saat mereka tau aku mengajar di SD Inpres Isiama. Acara ini dihadiri oleh berbagai kampung. Wajar saja jika ada orang tua murid saya di sana, bahkan ada murid-murid saya juga. 🙂 Ha ha ha

_____

Sebelum pulang, foto-foto bersama deretan panitia, pejabat daerah, para kepala suku lengkap dengan kostum mereka. Ah, sayang HPku mati. Jadi mereka saja yang punya foto-foto itu—Gak tau cara mintanya ke mereka. Belum tentu ketemu lagi.

Lagi, dan lagi. Berfoto bersama beberapa orang yang saat ini saya lupa nama-nama mereka serta apa saja pekerjaannya. Yang jelas yang ku ingat, bapak pendeta yang pake jas biru pudar, bapak yang tau dan pernah ke Samarinda–UNMUL yang pake jas hitam, dan salah satu panitia yang bergabung dalam organisasi Biologi gitu deh (–seIndonesia jadi dia punya banyak teman di mana-mana).

____

Pulang terlalu sore. Matahari hampir terbenam di antara gunung-gungung. Lama menunggu, syukurlah ada mobil yang  mau stop.

Ah, maaf ya mas sopirr. Warga di sini agak sedikit keras kepala, mereka berebut mau ikut. Ya—Syukurnya sebagian  bersedia turun lagi karena mas menegurnya. Cckckc

Yalimo Papua

??????????Yalimo Papua..

Yalimo..

Yalimo

??????????

Sumber air Isaima (SM3T)

Air salah satu kebutuhan yang sangat penting. bla bla bla

====

*SUMBER AIR BAGI WARGA

Bagi warga Isiama atau sebagian besar di distrik-distrik se-Jayawijaya, yang kesulitan air bersih. Mereka menggunakan air kolam yang–

–Kolam dangkal, merupakan kolam ikan, di situ mencuci baju dan piring, dan diambil untuk mandi juga. Kadang malah langsung mandi di pinggir kolam dan air kembali ke kolam tersebut lagi.

Selama di Isaima, saya melihat warga mengambil air bersih hanya untuk minum saja, selebihnya keperluan air digunakanlah air yang seperti saya sebutkan tadi.

===

Inilah keadaan air setelah hujan. Bisa untuk berenang karena dalam hingga leher. Warna sedikit coklat. Tetap bersyukur sih. Banyak teman yang lain yang kesulitan air. Habis hujan begini saja masih tergolong bersih dari pada air mereka.

100_1568 100_1567 100_1566 100_1563

Inilah warga yang sedang mengambil air—

Feronika

Feronika sedang mengambil air