Arsip

Setelah ini semua, dari ini akan dimulai kembali. Semangat. Senyum.

Samarinda, 04/03/2014

u=3956765482,4230418559&fm=0

#Berasa  ngebet mau ninggalin ini kos, padahal wisuda aja akhir bulan tapi udah beres-beresin barang. Sebagian malah udah di rumah dari awal januari kemarin. Hehehe. Pulkam dari awal tahun. Balik ke sini cuma buat beberapa hari dan untuk ngurus berkas dan ngurus ini barang-barang. #Ngepackin barang-barang itu capenya kaya olahraga dua jam. Huh, udah berkerdus-kerdus tapi masih banyak yang perlu di kerdusin. Terutama buku, sudah 4 kerdus dan sepertinya masih butuh 3 lagi. Terus ada satu kerdus lagi sumbangan dari Divapress bulan lalu (iseng ikutan, beneran dikirimin dari jawa, alhamdulillah), 1 kerdus lagi pemberian ibu angkat (Ibu yang baik banget sama aku, dulu pas aku KKN malah nyumbang buku sampe 2 koper, malah sama kopernya sekalian, baik banget kan?). Ah, modal buku-buku ini aja sudah bisa buka perpustakaan mini untuk anak-anak di desaku. Semoga tahun ini diberi rejeki lebih banyak biar bisa terwujud. Amiin. Semoga setelah wisuda, bisa menjadi pengajar tetap yang tak jauh dari rumah, sambil mewujudkan harapan2 dan rencana-rencana yang terulis dalam buku impian. Kurelakan pekerjaanku di kota ini bersama selesainya studiku. Semoga nantinya bisa lebih gigih dalam meraih ilmu, berbagi ilmu, dan memperbaiki diri dari segala aspek. Amiiinn.   #Buku itu penting. #Membaca itu hal yang bermanfaat. #Berbagi ilmu itu hal baik. —Insyallah berpahala jika tulus melakukannya. 😀 “Railah ilmu, dan untuk meraihnya belajarlah untuk tenang dan sabar. Nothing Imposibble. Lakukan dengan hati maka hasilnya akan baik. Smile.”


Setelah semua yang terlalui, suka duka, tawa canda, menahan rindu dengan keluarga selama 10 tahun (SMP, SMA, kuliah) karena harus ngekos atau bahkan tinggal dengan guru, menyibukan diri dengan bekerja di sela-sela kegiatan kuliah yang penuh tugas dan laporan menumpuk, memperkuat kesabaran saat dilema menguasai diri harus memilih tetap KKN atau tidak karena rumah keluarga tercinta telah rata dengan tanah sebulan sebelum tanggal keberangkatan, dan ibu menguatkanku untuk tak menyerah dan menerima semuanya dengan lapang dada. Lalu kondisi saat KKN jauh di sana (Kalatara-Tana Tidung) tak apa-apa, pulang sakit dan tak dapat mendaftar kembali untuk PPL 2 di sekolah. ‘Tertunda sudah kelulusanku 1 semester’ Batinku. Dan nyatanya memang iya. Masih banyak lagi hal-hal yang terlalui yang memberikan pelajaran berarti bagi diri ini, melatih untuk terus bersabar dan mempertahankan diri. Yah. Masih ingin rasanya melanjutkan untuk meraih ilmu (melanjutkan pendidikan), tapi tahan dulu. Semoga suatu nanti bisa. Amin. Bagiku, belajar bisa di mana saja, kapan saja, dari hal sekecil apapun. Belajar itu tergantung diri sendiri. Semuanya akan tetap menjadi garis kehidupan ini. Masa yang berarti, perih kadang merajai namun wangi selalu menciptakan senyum terpancar. Dan itu sudah berlalu. Masa lalu yang akan menjadi kenangan, kenangan yang selalu ku syukuri. Terimah kasih Tuhan, atas segala cobaan dan nikmatMu.Tuntun hamba untuk terus memperbaiki diri untuk lebih dekat denganMu. Mudahkan harapan-harapan ini terwujud jika memang yang ku anggap baik, baikpula bagiMu. Amiinn. –bla bla bla—mau ngomong nulis banyak tapi nanti jadinya malah curcol konyol gaje lagi, heheh


Intinya mari mulai semangat baru. Setelah ini, insyaAllah mulailah lembaran baru. Setuju Nurmi? Sepakat? Senyum dan lalui semua dengan baik!   (^^)